Pentingnya Bekerja Keras || Cerita Pendek - Yulidamanda.blogspot.com

Pentingnya Bekerja Keras || Cerita Pendek

"Pentingnya Bekerja Keras"


Di sebuah kota, tinggallah saudagar yang amat kaya.

Kehidupannya amat mewah.

Kekayaan yang ia peroleh adalah warisan dari ayahnya yang sudah meninggal.

Ia pun tak pernah bekerja. Sayangnya, ia menghabiskan kekayaannya itu untuk berfoya-foya dengan sahabatnya.


Ia selalu mengundang banyak teman ke rumahnya untuk menikmati makanan yang enak.

Namun, suatu hari, terjadi banjir besar. Harta benda saudagar kaya itu pun ikut menghilang.

Akibatnya, ia menjadi miskin.

"Apa yang harus kita lakukan, istriku? Aku tak memiliki uang lagi," ucap saudagar kaya.

"Mintalah bantuan kepada teman-temanmu yang kaya raya," pinta istrinya.

Saudagar kaya menemui semua temannya. Ia menceritakan apa yang terjadi kepadanya.


Pentingnya Bekerja Keras
Abunawas

Namun tidak ada satupun dari mereka yang mau membantu saudagar kaya itu.

"Kalian hanya menganggap aku teman ketika aku kaya." ucapnya dengan marah.

Saudagar kaya itu lalu pulang ke rumahnya.

Ia mengatakan kepada istrinya apa yang terjadi. Lalu, istrinya menyuruhnya untuk meminta bantuan kepada raja.

Raja juga teman si saudagar saat ia masih menjadi saudagar kaya.


Saudagar itu pun menemui raja. Ia menceritakan apa yang terjadi kepadanya.

Raja kemudian menyuruh anaknya untuk memberi sebuah labu kepada si saudagar.

Saudagar itu merasa sangat bingung. Ia pun pulang dengan membawa labu itu. Ia tak tahu jika labu itu sudah diisi oleh raja dengan banyak emas

"Kenapa raja hanya memberiku sebuah labu? Ah, aku akan memberikan tabu ini kepada pengemis saja," ucapnya dalam perjalanan.

Ia pun memberikan labu itu kepada si pengemis. Akhirnya, ia pulang tanpa membawa apa pun. Ia bercerita kepada istrinya bahwa raja hanya memberinya sebuah labu.

"Kau harus kembali lagi kepada raja untuk meminta bantuannya," ucap istri saudagar itu.

Keesokan harinya, mantan saudagar kaya itu kembali ke istana. Ia meminta bantuan kepada raja lagi.

"Bukankah kemarin aku sudah memberimu buah labu? Kau apakan buah labu itu?" tanya raja.

"Aku memberikannya kepada pengemis di jalan," jawab saudagar itu.

Seketika, raja tertawa. Ia lalu mengatakan, bahwa labu itu sudah diisi emas yang banyak untuknya.

Saudagar itu pun sangat menyesal, karena telah memberikan labu itu kepada pengemis.

Raja kemudian memberikan sebuah labu yang sama, Ya! Labu itu juga berisikan emas. Saudagar itu sangat senang. Ia pun berterima kasih dan pamit kepada raja.

Namun, dalam perjalanan pulang, ia melewati sebuah sungai berbatu. Olala, karena tak hati-hati, ia terpeleset.

Labu itu pun terjatuh dan hanyut terbawa arus. Sungguh sedih hati saudagar itu. Lagi-lagi, ia pulang tanpa membawa apa pun. Ia menceritakan apa yang terjadi kepada istrinya.

"Kita memang salah, karena berharap kepada orang lain. Lebih baik kita bekerja sendiri, tanpa meminta belas kasihan orang." ucap istrinya.

Akhirnya, saudagar itu membuka sebuah toko. Lama-kelamaan, toko itu menjadi besar. Saudagar itu pun menjadi kaya kembali.

Namun, kali ini kekayaannya adalah hasil kerja kerasnya.

Sejak saat itu, si saudagar selalu menghargai apa yang ia miliki dan tak lagi berfoya-foya.


Baca Juga

No comments:

Post a Comment