Bunda Harus lakukan ini ya..
Tentunya mendidik anak mudah-mudah sulit, mengapa demikian? Karena otak anak merekam apa yang dilihat dari lingkungan sekitar dan apa yang didengar, dan anak belum bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar, sebagai orang tua sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk mendidik anak sejak ia dilahirkan sampai ia dewasa (baligh) untuk menjadi anak yang sukses tidak hanya di karir namun di adab dan tingkah laku yang baik karena di era yang super modern ini sudah semakin banyak prilaku anak yang menyimpang dari jalan yang seharusnya.
Baca Juga :
Tentu, kita sebagai orang tua tidak ingin anak menjadi anak yang susah diatur, membangkang apa yang dikatakan orang tua banyak diluaran sana contoh yang tidak baik yang dilakukan anak-anak yang belum cukup umur, contohnya : Pergaulan seks yang bebas, anak-anak zaman sekarang tidak malu dan tidak segan-segan mempertontonkan gaya pacaran yang diluar batas, terlebih karena gadget, sosmed, tiktok, youtube, masih banyak lagi aplikasi yang menuntun anak-anak kita melakukan yang tidak baik.
Baca Juga :
Bayi Baru Lahir |
Lalu bagaimana mendidik anak sejak dalam kandungan?
Sebagai calon ibu memiliki keistimewaan karena ia membawa mahluk munggil ciptaan Allah di dalam tubuhnya, maka disarankan untuk ibu hamil selalu senantiasa membaca ayat-ayat Al-qur'an sejak di awal kehamilannya.
berikut Doa-doa yang dianjurkan untuk ibu hamil.
- Surat Al-Fatihah
- Didalam surat Al-Fatihah memiliki ayat yang artinya "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. pada ayat tersebut sudah jelas tempat kita memohon pertolongan hanyalah kepada Allah, jika calon ibu ingin anaknya selalu senantiasa ditolong Allah maka disarankan untuk mengamalkan surat Al-Fatihah selama ibu mengandung.
- Ayat Kursi
- Ibu hamil sangat dianjurkan untuk selalu membaca Ayat Kursi agar selalu mendapat penjagaan dari malaikat sepanjang hari, karena seorang ibu hamil konon katanya selalu di awasi mahluk gaib. sebaiknya ayat kursi ini dibaca di saat pagi hari, sore dan menjelang tidur atau disaat hati was-was.
- Membaca Surat Al-a'raf 54
- اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهٗ حَثِيْثًاۙ وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُوْمَ مُسَخَّرٰتٍۢ بِاَمْرِهٖٓ ۙاَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْاَمْرُۗ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ
- Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam.
Dan Membaca Doa :
"Rabbi Habli Minash Sholihin "
Doa yang dipanjatkan oleh nabi Ibrahim alaihi salam saat beliau berdoa kepada Allah Subhanahu Wataala supaya segera dikaruniai anak yang soleh, sehingga pada suatu waktu sesuai ketetapan-Nya maka dikabulkanlah doa tersebut dengan lahirnya Ismail. Jadi doa rabbi habli minash sholihin adalah salah satu doa agar anda dan kita semua dapat karuniai anak laki-laki yang sholeh. Sesudah menunggu waktu yang lama akhirnya nyata sudah bahwa doa Nabi Ibrahim itu diijabah, sedangkan istrinya bisa mengandung lalu hamil dan melahirkan anak laki-laki yang diberi nama Ismail yang suatu saat menjadi Nabi.
Mendidik anak pada tahap Berikutnya
Mengajarkan dasar-dasar Islam
Dalam mendidik anak secara islam, tentu saja kita sebagai orang tua harus mulai mengenalkan dasar-dasar Islam pada anak kita. Hal ini dilakukan untuk menanamkan rasa cintanya pada Islam dan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan Hadist dari Ibnu Abbas.
“Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat “Lailaha-illaallah”. Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, “Lailaha-illallah”. Sesungguhnya barangsiapa awal dan akhir pembicaraannya “Lailah-illallah”, kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya.” (H.R Ibnu Abbas)
Selain itu, dalam kitab Al Amali dari Imam Al Baqir serta Imam ash Shadiq pun mengatakan mengenai tahapan awal untuk mengenalkan anak pada Allah SWT. Dalam hadistnya disebutkan bahwa anak di usia 3 tahun, ajarkan kalimat Tauhid "Laila ha illallah" sebanyak tujuh kali. Kemudian saat anak menginjak usia 3 tahun 7 bulan, ajarkan sang anak kalimat " Muhammad Rasullullah".
Dengan menerapkan kedua kalimat ini, maka diharapkan sang anak pun bisa menanamkan rasa cintanya kepada Allah SWT dan juga Nabi Muhammad SAW. Selain itu, kita bisa menanamkan rasa cinta sang anak kepada Rasul-Nya dengan menceritakan kisah-kisah Nabi dan Rasul disaat menjelang tidur
Mengajari anak-anak mendirikan sholat
Mulailah sejak dini untuk mengajarkan anak-anak kamu sholat. Meskipun tak selalu melaksanakan sholat dengan penuh dan khusuk, namun ini bisa melatih anak bagaimana sholat. Saat anak telah memahami mana arah kanan ataupun arah kiri, kamu bisa mengajarkan mengenai arah kiblat. Setelah itu cobalah untuk mulai mengajaknya sholat.
Kemudian perlahan-lahan ajarilah anak kamu untuk berwudhu. Tentu saja kamu harus memberikan tuntunan yang baik dan tidak membuat sang anak bingung. Saat anak kamu berusis tujuh tahun kamu bisa menyuruhnya untuk ikut melaksanakan sholat. Hal ini juga tertuang dalam sebuah Hadist dari Ahmad dan Abu Dawud.
“Suruhlah anak-anakmu shalat ketika berumur tujuh tahun, pukullah mereka jika meninggalkannya setelah berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidurnya.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Melatih anak ikut berpuasa
Saat bulan Ramadhan tiba, kamu bisa mengikut sertakan anak kamu untuk ikut berpuasa. Ajaklah anak kamu untuk ikut bangun saat waktu sahur tiba. Namun di Indonesia sendiri ada istilah puasa setengah hari. Kamu juga bisa mngajarkan anak kamu untuk berpuasa setengh hari pada awalnya.
Akan tetapi kamu juga harus mengajarkan puasa penuh untuknya. Selain itu, saat berpuasa ini, kamu bisa juga menceritakan kenapa harus berpuasa, ataupun manfaat berpuasa. Meskin tak semua anak kecil dapat memahaminya, akan tetapi masukan ini bisa terekam oleh memory kecilnya.
Kedudukan anak sebagai amanah dan generasi penerus
Dalam agama Islam, anak memiliki kedudukan tersendiri. Sehingga sebagai orang tua kamu haruslah paham bagaimana cara mendidik anak secara islami. Berikut ini beberapa kedudukan anak dalam pandangan islam yang perlu kamu ketahui.
- Anak sebagai Amanah : Anak-anak merupakan titipan Allah SWT kepada hambanya, sehingga inilah yang menjadikan anak sebagai amanah bagi kamu. Salah satu hal yang perlu kamu lakukan untuk menjaga amanah tersebut dengan baik, tentu saja dengan memberikan pelajaran mengenai islam. Hal ini bisa kamu lakukan sejak dini.
- Anak sebagai generasi penerus : Tentu saja anak-anak merupakan generasi penuh bangsa dan negara. Selain itu Anak pun nantinya akan menjadi generasi penerus dalam agama. Karena akan menjadi generasi penerus agama, bangsa dan negara, maka tentu saja pendidikan yang diberikan harus layak dan abik.
Kedudukan anak sebagai tabungan amal dan penghibur dunia
- Anak sebagai tabungan amal: Saat kamu meninggal dunia, maka kamu sudah tak bisa lagi untuk menambah amalan. Akan tetapi kamu bisa memiliki tabungan amal dari anak kamu yang sholeh dan sholehah. Karena doa anak yang sholeh dan sholehah akan terus mengalir bagi orang tuanya.
- Anak adalah penghibur dunia : Bagi orang tua, memiliki seorang anak tentu saja dapat menjadikannya hiburan tersenidiri. Hal ini karena tingkah laku anak yang menggemaskanlah yang bisa mengobati rasa lelah kamu dengan segala aktivitas.
Hak Anak
Selain mengetahui bagaimana cara mendidik anak secara islami dan juga kedudukan anak, kamu juga harus memahami bagaimana hak anak. Hak anak sendiri mulai ada sejak ia masih ada dalam kandungan, hingga lahir ke dunia.
Saat anak sedang berada di dalam kandungan, maka anak berhak mendapatkan nutrisi yang baik. Tentu saja memperoleh nutrisi yang baik membantu anak tumbuh dan berkembang dengan baik dalam kandungan.
Selain itu, hak anak saat baru lahir ialah, memilih nama yang baik bagi sang anak. Hal ini karena nama pada sang anak merupakan doa tersendiri dari orang tuanya. Jadi tentu saja kamu harus memberikan nama pada anak kamu yang memiliki arti baik.
Selanjutnya ialah Aqiqah. Aqiqah pada anak dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahirannya ataupun kelipatan tujuh. Selain itu, pada bayi laki-laki sebaiknya menyembelih dua ekor kambing.
Sedangkan untuk bayi perempuan satu ekor kambing. Kemudian bagi anak laki-laki pun berhak mendapatkan untuk di khitan. Meskipun ada juga perempuan yang melakukannya. Khitan sendiri sebagai tanda baligh bagi anak laki-laki.
Bayi |
Baca Juga :
No comments:
Post a Comment