Pengertian Pola Tanam Pola Usaha Tani - Yulidamanda.blogspot.com

Pengertian Pola Tanam Pola Usaha Tani

Pengertian Pola Tanam Pola Usaha Tani


Pengertian Pola Tanam Pola Usaha Tani
Pola Tanam


1. Pola Usaha Tani

Pola tanam adalah usaha yang dilakukan dengan melaksanakan penanaman pada sebidang lahan dengan mengatur susunan tata letak dari tanaman dan tata urutan tanaman selama periode waktu tertentu, termasuk masa pengolahan tanah dan masa tidak ditanami selama periode tertentu.  (Soekartawi 2011)
Dalam pola usahatani terdapat 2 macam, yaitu usahatani lahan basah dan lahan kering. Usaha tani lahan basah adalah lahan dimana tanahnya tergenang oleh air, seperti sawah, sedangkan lahan kering adalah lahan yang cenerung mengandalkan curah hujan. (Prasmatiwi.2019)

2. Macam Pola Tanam

Pola tanam dibagi menjadi dua yaitu pola tanam monokultur dan polikultur. Monokultur adalah menanam satu jenis tanaman pada lahan dan waktu penanaman yang sana dan polikultur adalah menanam lebih dari satu jenis tanaman dalam satu lahan.(Soekartawi.2011)



a.  Monokultur

Monokultur adalah pertanian dengan menanam tanaman sejenis. Misalnya sawah ditanami padi saja, jagung saja, atau kedelai saja. Tujuan menanam secara monokultur adalah meningkatkan hasil pertanian. Penanaman monokultur menyebabkan terbentuknya lingkungan pertanian yang tidakmantap. Buktinya tanah pertanian harus diolah, dipupuk dan disemprot dengan insektisida. Jika tidak, tanaman pertanian mudah terserang hama dan penyakit. Jika tanaman pertanian terserang hama, maka dalam waktu cepat hama itu akan menyerang wilayah yang luas. Petani tidak dapat panen karena tanamannya terserang hama. Kelebihan sistem ini yaitu teknis budidayanya relatif mudah karena tanaman yang ditanam maupun yang dipelihara hanya satu jenis. Di sisi lain, kelemahan sistem ini adalah tanaman relative mudah terserang hama maupun penyakit.(Suratiah,2015)
b.  Tumpang sari (Intercropping)
Tumpangsari adalah penanaman lebih dari satu tanaman pada waktu yang bersamaan atau selama periode tanam pada satu tempat yang sama. Beberapa keuntungan dari sistem tumpangsari antara lain pemanfaatan lahan kosong disela-sela tanaman pokok, peningkatan produksi total persatuan luas karena lebih efektif dalam penggunaan cahaya, air serta unsur hara, disamping dapat mengurangi resiko kegagalan panen dan menekan pertumbuhan gulma. (Suratiah,2015)

c.  Tumpang gilir ( Multiple Cropping )

Tumpang gilir dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum. (Suratiah,2015)

d.  Tanaman Bersisipan ( Relay Cropping )

Merupakan pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu tanam yang bersamaan atau waktu yang berbeda). Pada umumnya tipe ini dikembangkan untuk mengintensifikasikan lahan. Dengan demikian kemampuan lahan untuk menghasilkan sesuatu produk pangan semakin tergali. Oleh karena itu pengelola dituntut untuk semakin jeli menentukan tanaman apa yang perlu disisipkan agar waktu dan nilai ekonomisnya dapat membantu dalam usaha meningkatkan pendapatan. (Suratiah,2015)

e.  Tanaman Campuran ( Mixed Cropping )

Merupakan penanaman terdiri beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya, semua tercampur jadi satu. Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman hama dan penyakit.

Contoh: tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu. (Suratiah,2015)



f.  Tanaman bergiliran ( Sequential Planting)

Merupakan penanaman dua jenis tanaman atau lebih yang dilakukan secara bergiliran. Setelah tanaman yang satu panen kemudian baru ditanam tanaman berikutnya pada sebidang lahan tersebut. (Suratiah,2015)

Nah Seperti itulah pembahasan yang dimuat dalam artikel ini tentang Pengertian Pola Tanam Pola Usaha Tani, semoga mudah dipahami ya.

Baca Juga

No comments:

Post a Comment