NARKOTIKA
Narkotika berasal dari bahasa yunani yaitu Narkosis yang memiliki arti, setiap obat yang dapat menghilangkan rasa nyeri dan dapat menyebabkan suatu keadaan stupor. sedangkan pengertian secara farmakologis tersebut telah diperluas dengan memasukan pula obat-obat yang sebenarnya tidak dapat menimbulkan narkosis.
Narkotika |
Hipnotika adalah golongan obat tidur, sedangkan sedativa menimbulkan depresi ringan pada SSP dan tidak sampai menyebabkan tidur, hanya menjadi lebih tenang karena kepekaan korteks serebri berkurang.
Adikasi ketagihan atau kecanduan, penggunaan heroin secara terus menerus dapat menimbulkan abses, infeksi atau bahkan kematian pada orang tersebut.
Habituasi adalah penggunaan obat atau bahan kimia secara berulang kali, namun tidak memiliki ciri-ciri seperti adikasi.
Drug abuse, penyalahan-gunaan obat adalah pemakainan obat atau bahan kimia baik yang dilarang berdasarkan peraturan perundang-undangan maupun tidak.
Penggolongan
Menurut struktur kimianya narkotika dapat digolongkan dalam:
morfin dan turunannya
Contoh: Morfin, dilaudid heroin, nalorfin, kodein, dan naloxone
Turunan Benzomorfan
Contoh: Pentazocine dan levorphanol
Golongan 4-Fenilpiperidin
Contoh: Pethidine (meperidine) dan trimeperidine
Golongan difenilpropilamin dan analgesik-asiklik
Contoh: Methadone dan ticarde
Lain-lain
Contoh:Turunan fenotiazin dan benzimidazole
Dari kelima golongan diatas, golongan pertama yang banyak disalah gunakan (morfin dan heroin) yang akan dibahas dibatasi morfin dan heroin saja. Heroin dalam tubuh akan cepat diubah menjadi morfin dan memiliki khasiat farmakologik yang sama dengan morfin.
Sumber
Street narcotic ialah narkotika yang banyak diperdagangkan dalam pasar gelap, dan biasanya mengandung heroin dalam kadar 0 - 77 %, sedangkan selebihnya (filter) dapat berupa prokain, quinine, magnesium morfin, sedangkan pulvus doveri mengandung 10% pulvus opii.
Baca Juga : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dikalangan Pelajar
Farmakokinetik
Absorpsi dapat berlangsung di saluran cerna, selaput lendir hidung dan paru, suntikan IV, SC dan kulit luka. khasiat yang lebih nyata di dapat melalui suntikan, terutama IV yang menimbulkan khasiat segera dengan itensitas maksimal dan hanya melalui cara inilah diperoleh sensasi abdominal yang mencolok serupa dengan orgasme seksual.
Metabolisme terutama berlangsung dalam hati, selain itu juga dalam otak, paru-paru, darah, ginjal dan plasenta.
Ekskresi teruatam melalui ginjal dan saluran empedu, tetapi dapat pula dijumpai melalui dalam tinja atau keringat.
Pengobatan
Untuk penderita keracunan akut narkotika, dapat digunakan antagonis narkotik seperti Nalorpin HCL (Naline;0,1 mg/kg intravena) atau Naloxon HCl (Narcan 0.005 mg/kg, intravena) Diantara keduanya, yang paling baik diberikan pada keracunan akut adalah Naloxone karena obat ini benar-benar bersifat antagonis, sedangkan Nalorfin mempunyai sifat antagonis dan agonis (depresi pusat pernafasan).Demikian penjelasan tentang narkotika, sebagai penerus bangsa yang baik sudah seharusnya kita mencegah dan menjauhi narkotika yang dapat merusak masa depan anak bangsa.
No comments:
Post a Comment