Morfologi Jenis-Jenis Tumbuhan || Agribisnis - Yulidamanda.blogspot.com

Morfologi Jenis-Jenis Tumbuhan || Agribisnis

Morfologi Jenis-Jenis Tumbuhan



Morfologi Nanas (Ananas comosus)

Morfologi Akar Nanas (Ananas comosus)

Akar nanas terdiri dari akar tanah dan akar samping. Akar tanaman nanas tumbuh dari batang kemudian masuk ke dalam ruang antara batang dan daun. Bentuk dari akar tanaman nanas ini kemudian akanmenjadi pipih dan melingkar dikarenakan akar tanaman dalam keadaan terjepit.

Morfologi Batang Nanas (Ananas comosus)

Tanaman Nanas mempunyai batang yang pendek letaknya tertutup oleh daun-daun dan akar tanaman. Panjang dari batang tanaman nanas diantara 20 cm sampai 30 cm, batang bagian bawah tanaman nanas berukuran sekitar 2 cm sampai 3,5 cm sedangkan pada batang bagian atas sekitar 5,5 cm sampai 6,5 cm kemudian pada bagian atas meruncing. Batang tanaman nanas memiliki ruas-ruas pendek, bisa terlihat jika daunnya dilepas atau gugur. Panjang ruas tersebut antara 1mm sampai 10 mm.

Morfologi Daun Nanas (Ananas comosus)

Daun tanaman nanas tidak mempunyai tulang daun dengan panjang daun bisa mencapai 90 cm tergantung dari jenis varietasnya dari tanaman. Letak daun nanas umumnya tegak agak ke atas dari bagian tengah batang. Ujung daunnya memanjang dan meruncing hingga pada ujungnya. Warna daun tanaman nanas berwarna hijau tua, merah tua bergaris, atau kemerahan tergantung jenis varietas yang ditanam.

Morfologi Bunga Nanas (Ananas comosus)

Tanaman nanas ini mempunyai morfologi berupa rangkaian bunga majemuk pada ujung batang tanaman. Bunga akan terbuka setiap hari dan jumlahnya kira-kira 5 hingga 10 kuntum. Pertumbuhan bunga ini dimulai dari bagian bawah menuju bagian atas dan memakan waktu antara 10 hingga 20 hari. Warna bunga nanas berwarna merah.

Morfologi Buah Nanas (Ananas comosus)

Tanaman nanas mempunyai buah yang majemuk yang terbentuk dari gabungan 100 hingga 200 bunga dan bentuknya bulat panjang. Putik pada bunga akan menjadi mata buah nanas setelah terjadi penyerbukan. Kulit buah mempunyai sisik sisik yang simetris dan pada ujung buah memiliki mahkota yang bisa sebagai perbanyakan tanaman. Ukuran, bentuk, rasa, dan warna dari buah nanas tergantung dari jenis varietas.

Morfologi Jenis-Jenis Tumbuhan || Agribisnis


Morfologi tanaman kopi

 1. Akar

Akar tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah rebah. Akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang berasal dari bibit semai atau bibit sambung (okulasi) yang batang bawahnya berasal dari bibit semai. Sementara tanaman kopi yang berasal dari bibit stek, cangkok, atau okulasi yang batang bawahnya berasal dari bibit stek tidak memiliki akar tunggang sehingga relatif mudah rebah  Meskipun kopi merupakan tanaman tahunan, tetapi umumnya mempunyai perakaran yang dangkal. Oleh karena itu tanaman ini mudah mengalami kekeringan pada kemarau panjang bila di daerah perakarannya tidak diberi mulsa. Secara alami tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah rebah. Tetapi akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang bibitnya berupa bibit semaian atau bibit sambungan okulasi yang batang bawahnya merupakan semaian. Panjang akar tunggang dapat mencapai 45-50 cm, dan terdapat 4-8 akar samping yang tumbuh menurun kebawah sepanjang 2-3 m. selain itu banyak akar cabang samping yang panjang 1-2 m horizontal, sedalam kurang lebih 30 cm, dan bercabang merata .

2. Batang 

Batang atau cabang tanaman kopi terdiri dari:Cabang reproduksi adalah cabang yang tumbuh tegak lurus pada setiap ketiak daun bisa mencapai 4-5 tunas reproduksi.
  • Cabang primer adalah cabang yang tumbuh pada batang utama atau cabang reproduksi dan berasal dari cabanag primer. Pada setiap ketiak daun hanya mempunyai satu tunas yaitu tunas primer. Berfungsi sebagai penghasil bungan karena disetiap ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi bunga.
  • Cabang sekunder adalah cabang yang tumbuh pada cabang primer dan berasal dari tunas sekunder. Cabang ini bersifat seperti cabang primer dapat menghasilkan bunga. 
  • kipas adalah cabang reproduksi yang tumbuh kuat pada cabang primer karena pohon sudah tua. Cabang reproduksi ini sifatnya sama seperti batang utama dan sering disebut sebagai cabang kipas.
  • Cabang pecut adalah cabang kipas yang tidak mampu membentuk cabang primer, mekipun tumbuhnya cuckup kuat. 
  • Cabang balik adalah cabang reproduksi yang tumbuh pada acabang primer berkembang tidak normal dan mempunyai arah pertumbuhan menuju kedalam mahkota tajuk.
  • Cabang air adalah cabang reproduksi yang tumbuhnya pesat, ruas-ruas daunnya relatif panjang dan lunak atau banyak mengandung air.
3. Daun

Kopi mempunyai bentuk daun bulat telur, ujungnya agak meruncing sampai bulat. Daun tersebut tumbuh pada batang, cabang dan ranting-ranting tersusun berdampingan. Pada batang atau cabang-cabang yang tumbuhnya tegak lurus, susunan pasangan daun itu bersleing-seling pada ruas berikutnya. Sedangkan daun yang tumbuh pada ranting atau cabang yang mendatar, pasangan daun itu terletak pada bidang yang sama, tidak berselang-seling.

4. Bunga

Jumlah kuncup bunga pada setiap ketiak daun terbatas, sehingga setiap ketiak daun yang sudah menghasilkan bunga dengan jumlah tertentu tidak akan pernah menghasilkan bunga lagi. Namun demikian cabang primer dapat terus tumbuh memanjang membentuk daun baru, batang pun dapat terus menghasilkan cabang primer sehingga bunga bisa terus dihasilkan oleh tanaman.

5. Buah

Buah terdiri dari daging buah, dan biji. Daging buah terdiri atas tiga bagian, yaitu lapisan kulit luar (eksokarp), lapisan daging (mesokarp), dan lapisan kulit tanduk (endokarp) yang tipis tetapi keras. Buah kopi pada umumnya mengandung dua butir biji, tetapi kadang-kadang mengandung satu butir atau bahkan tidak berbiji (hampa) sama sekali. Biji ini terdiri dari kulit biji dan lembaga. Lembaga atau sering disebut endosperm merupakan bagian yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat minuman kopi.


Morfologi lada

1. Akar

Pada garis besarnya lada mempunyai 2 jenis akar, yakni:

a. Akar yang terdapat di atas tanah, Akar yang terdapat di atas tanah juga disebut akar lekat atau akar panjat. Akar lekat ini berguna untuk melekat atau memanjat pada tajarnya, sehingga tanaman bisa tumbuh ke atas. Akar-akar
lekat ini hanya tumbuh pada buku batang orthotrop, sedangkan pada cabang-cabang buah tidak akan tumbuh akar lekat.

b. Akar yang terdapat di dalam tanah, akar yang terdapat di dalam tanah juga disebut akar utama. Akar-akar ini selain tumbuh pada bukunya yang merupakan perpanjangan dari akar lekat, juga tumbuh pada bekasbekaspotongan batang. Akar utama tumbuh pada pangkal batang, sehingga padasuatu batang bisa terdapat 10-20 akar utama. Pada akar utama itu akan tumbuh akar samping dengan bulu akar yang banyak sekali. Bulubuluakar tersebut bisa berkembang di permukaan tanah dan berguna untuk menghisap makanan yang diperlukan. Apabila keadaan tanah memungkinkan, maka akar itu akan dapat menembus tanah sedalam 12 m.Sedangkan panjangnya akar bisa mencapai 2-4 m. Tetapi pada umumnya sistem perakaran lada cukup dangkal, hanya mencapai kedalaman antara 30-60 cm saja.

2. Batang

Bagian-bagian batang di atas tanah ada 3 jenis :

1. Stolon : tandas (batang primer). Stolon atau batang primer juga disebut batang dasar; istilah Lampung, stolon ini apa yang disebut tandas. Stolon merupakan batang pokok atau batang induk yamg tumbuh memanjat di mana batang-batang lain seperti cabangcabang orthotrop dan pang plagiotrop akan tumbuh. Batang ini berbentuk agak pipih, dan setelah berdiameter 4-6 cm, berbenjolbenjol, berwarna abu-abu tua, beruas-ruas dan lekas berkayu serta berakar lekat. Sedangkan pada kuncupnya, batang tersebut membengkok. Setiap ruas panjangnya bisa mencapai 7- 12 cm; dan pada bukunya tumbuh sehelai daun dan satu kuncup yang berhadaphadapan.
Tanaman lada masih muda, yakni umur 8 -12 bulan akan mencapai ketinggian 1 1,5 m dengan ruas yang jumlahnya ± 20 buah. Setelah itu, barulah pada tanaman tersebut akan tumbuh cabang-cabang itu juga disebut kayu primer, sekunder, tertier.
Pada umumnya tunas atau kuncup tak akan tumbuh pada setiap ruas, melainkan setelah tumbuh cabang sekunder 3 -4 ruas lagi, barulah kuncup yang baru dan seterusnya. Kadangkadang dialami, setelah tumbuh 7 -10 ruas barulah tumbuh kuncup yang lain.

3. Cabang-cabang orthotrop

Cabang-cabang ini tumbuh pada batang pokok. Cabang tersebut bentuknya bulat, berkuncup yang berjauhan dan tumbuhnya memanjat ke atas. Cabangcabang ini kedudukannya sama dengan batang primer. Sebab mereka juga berakar lekat, memanjat serta beruasruas.
Pada setiap buku terdapat sehelai daun yang berhadap-hadapan dengan cabang plagiotrop dan segumpal akar lekat yang mengikat tanaman pada tajarnya. Semua cabang yang mengarah ke atas disebut cabang orthotrop. Apabila cabang-cabang itu tak melekat pada tajar, tetapi memanjang terus ke bawah atau menggantung, maka cabang itu disebut sulur gantung, sedang yang tumbuh pada pertumbuhan tanah disebut sulur tanah. Baik sulur tanah ataupun sulur gantung dapat dipergunakan sebagai bibit.

4. Cabang plagiotrop: cabang buah

Cabang plagiotrop ialah rantingranting yang tumbuh dari batang orthotrop, yang jumlahnya banyak sekali. Ranting-ranting ini pendek, agak kecil dan tak melekat pada tajar sebab masingmasing, bukunya tak berakar lekat. Pada setiap buku tumbuh sehelai daun yang berhadaphadapan, dan disinilah akan tumbuh malai bunga. Cabang plagiotrop ini tumbuhnya selalu ke samping (lateral), dan pada cabang plagiotrop ini masih bisa tumbuh ranting-ranting lagi. Inilah bagian-bagian yang selalu mengeluarkan malai bunga atau buah,
maka ia juga disebut cabang-cabang buah.

5. Daun

Tanaman lada itu berdaun tunggal tidak berpasangan, keadaannya kenyal, serta bertangkai. Bentuknya bulat telur, tetapi pada pucuknya meruncing. Daun belahan atas berwarna hijau tua mengkilat, sedangkan pada belahan bawah berwarna hijau pucat dan tak mengkilat. Panjang tangkai 2- 4 cm, panjang daun 12- 18 cm, dan lebarnya 5-10 cm serta berurat daun 5 -9. Daun pada batang bagian atas tidak sama dengan daun pada bagian bawah, di bagian atas lebih panjang, sedang bagian bawah lebih bulat. Begitu pula bentuk daun dari batang atau cabang juga tidak sama dengan daun pada sulur dan cabang plagiotrop. Daun pada cabang bentuknya simetris dan berwarna tua, sedang daun dari cabang plagiotrop atau sulur asimetris dan berwarna muda.
Daun-daun tersebut tumbuhnya berhadap-hadapan dengan tumbuhnya
kuncup cabang, sedang daun pada cabang plagiotrop tumbuhnya berhadap-hadapan dengan tumbuhnya malai bunga. Kuncup daun itu dibungkus oleh kelopak. Apabila daun itu akan mengembang, maka gugurlah kelopak atau sisik tersebut.

6. Bunga

Bagian-bagian yang dapat berbunga hanyalah cabang-cabang plagiotrop atau cabangcabang buah. Bungabunga itu tumbuh pada malai bunga, sedang malai bunga itu sendiri tumbuh pada ruas-ruas cabang buah yang berhadap-hadapan dengan daun. Sebagaimana bunga yang lain, maka bunga lada juga mempunyai bagian, antara lain:

a. Tajuk bunga atau dasar bunga. Tajuk bunga ini berwarna hijau atau melekat pada malai. Apabila sudah tumbuh buah, tajuk ini akan merupakan dasar buah atau tempat duduk buah, karena buahnya tidak bertangkai.

b. Mahkota bunga. Ini berwarna kuning kehijau-hijauan dan tumbuh pada dasar bunga. Bentuknya sangat kecil dan halus, sedang beberapa hari setelah terjadi penyerbukan, maka daun bunga itu akan layu dan akhirnya mengering.

c. Putik. Putik adalah alat betina, bagian ini merupakan terusan dari ovarium.
Putik terdiri dari:

1. Ovarium: mengandung sebuah sel telur yang berdiri tegak dan bertangkai pendek.

2. Bakal buah yang dilengkapi dengan tangkai kepala putik dengan bentuk bintang yang terdapat 35 tangkai. Setiap tangkai panjangnya 1 mm serta terdapat kepala putik basah dengan garis tengah 10 mu (1 mu = 1/1000 mm).
d. Benang sari. Benang sari adalah alat jantan, terdiri dari 2 atau 4 tangkai benangsari dan kepala benangsari. Di dalam kepala benangsari terdapat tepungsari yang berguna untuk menyerbuk putikputik. Tangkai benang sari panjangya 1 mm, sedang kepala benang sari besarnya 10 mu, dan bundar.
Karena bunga lada itu memiliki putik dan benang sari, maka disebut bunga
sempurna atau berumah satu. Malai yang tumbuh lebih dulu adalah malai yang dekat pucuk-pucuk cabang buah, kemudian disusul malaimalai
dibawahnya. Selanjutnya apabila semua ruas cabang buah itu sudah tumbuh beberapa malai, maka malai itu akan mengarah ke bawah atau menggantung. Tiap malai bunga panjangnya 7-12 cm, dan tumbuh bunga
maksimal 150.

Baca Juga :


7. Buah dan Biji

Buah merupakan produksi pokok daripada hasil tanaman lada. Buah lada mempunyai ciriciri
khas sebagai berikut:
Bentuk dan warna buah: buah lada berbentuk bulat, berbiji keras dan berkulit buah yang lunak. Kulit buah yang masih muda berwarna hijau, sedangkan yang tua berwarna kuning. Dan apabila buah sudah masak berwarna merah, berlendir dengan rasa manis. Maka buah lada disukai burungburung
berkicau. Sesudah dikeringkan lada itu berwarna hitam. Kedudukan buah: buah lada merupakan buah duduk, yang melekat pada malai. Besar kulit dan bijinya 4-6 mm. Sedangkan besarnya biji 3-4 mm. Berat 100 biji kurang lebih 38 gr atau rata-rata 4,5 gr.
Keadaan kulit buah: kulit buah atau pericarp terdiri dari 3 bagian, ialah:
a. Epicarp = kulit luar
b. Mesocarp = kulit tengah
c. Endocarp = kulit dalam
Biji: di dalam kulit ini terdapat biji-biji yang merupakan produk dari lada, biji-biji ini juga mempunyai lapisan kulit yang keras.

Morfologi Tanaman Kakao

1. Akar

Perakaran tanaman kakao sangat beragam dan bervariasi tergantung dengan media tanah yang digunakan, namun pada umumnya tanaman kakao memiliki akar tunggang, memanjang berkisara 30 – 35 cm dalam tanah. Perajaran tanaman kakao juga tergantung dengan tanaman kakao liar akar akan tunggang lebih pendek dan akar lateral lebih meluas.

2. Daun

Daun berbentuk bulat memanjang, ujung daun meruncing, pangkal daun meruncing dan susunan pertulangan menyirip serta memiliki permukaan bahwa menonjol. Pada tanaman tunas ortotrop, tankai daun dengan panjang 7.5 – 10 cm, dan tunas plagiotrop panjan tangkai daun 2,5 cm.

3. Batang dan Cabang

Batang memanjang dengan bentuk bulat berdiameter 3 -5 cm bahkan lebih tergantung dengan pertumbuhan tanaman, berwarna kecoklatan, bergetah dan juga permukaan kulit kasar. Percabangan tanaman kakao sangat banyak, dalam satu tanaman percabangan akan berkisar 5 – 10 percabangan dan bahkan juga percabangan tersebut berbentuk tidak beraturan. Adapun yang menyebutkan bahwa percabangan di bagian menjadi dua bagian yaitu percabangan primer dan lateral, percabangan primer membentuk arah ke horizontal dan tidak rimbun sedangkan percabangan primer ini membentuk tajuk yang rimbun.

4. Biji dan Buah

Biji tanaman kakao berbentuk bulat memanjang, ada terdapat lendir, permukaan licin dan berwarna kecoklatan muda. Biji tersebut terdapat di buah kakao perbuah sekitar 20 – 50 butir yang tersusu n dari lima baris dan menyatu pada bagian poros buah. Buah berbentuk bulat memanjang dengan warna yang beragam dan bervariasi, namun ketika muda berwarna hijau keputian dan sudah tua berwarna kekuningan. Permukaan kulit buah keras, dan tipsa, halus dan memiiki panjang 10 hingga 30 cm, tergantung pada kultivar dan faktor lingkungan selama perkembangan buah

Demikianlah artikel tentang Morfologi Jenis-Jenis Tumbuhan || Agribisnis, semoga bermanfaat.


FAKTOR-FAKTOR DALAM TANAH
           

Baca Juga

No comments:

Post a Comment