Pemrograman Terstrukur Adalah? Sebenarnya Tidak ada defenisi yang pasti mengenai Pemrograman Terstruktur. Tetapi pada dasarnya Pemrograman Terstruktur merupakan pemrograman yang mengikuti aturan-aturan tertentu.
Pada tahun 1960-an, sebuah artikel ilmiah menunjukkan bahwa semua bentuk program bisa disederhanakan ke dalam tiga macam struktur logis yaitu Looping (Perulangan), Decision (Keputusan) dan Sequence (Pengurutan).
Artikel lain muncul dan berpendapat bahwa penyataan Goto sebenarnya tidak diperlukan dan pemakaian pernyataan tersebut mempunyai potensi berbahaya dan seharusnya dihilangkan.
Pendapat lain mengatakan bahwa suatu program seharusnya hanya punya satu entry dan satu exit.
Baca Juga : MAKALAH MANAJEMEN MEMORI SISTEM OPERASI
Baca Juga : MAKALAH MANAJEMEN MEMORI SISTEM OPERASI
Pemrograman Terstruktur Pada dasarnya mempunyai karakteristik sebagai berikut :
- Setiap problem dipecah-pecah ke dalam beberapa bagian pokok yang lebih sederhana
- Coding program menggunakan bentuk Pemrograman Terstruktur (Looping, Decision, Sequence)
- Disain program didiskusikan dan dievaluasi oleh program lainnya atau sistem analis
- Menunjuk seorang “Super Programmer” yang menjadi arsitek utama disain dan implementasi
Manajemen Software
Manajemen
Software berangkat dari ide bahwa penulisan
software (program) atau pengembangan sistem biasanya melewati tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan tersebut bisa distandarisasi: diidentifikasi, disistematiskan, dan digeneralisasi. Dengan standarisasi tersebut, trial
and error yang
akan menghabiskan biaya, waktu, dan tenaga diharapkan bisa dihilangkan.
Tidak ada definisi yang
pasti mengenai Manajemen
Software, tetapi Manajemen
Software bisa diartikan sebagai pendekatan sistem untuk memecahkan suatu
problem. Nama-nama lain
sering dipakai untuk menunjukkan hal yang
sama:
System Development Life Cycle (SDLC), atau sering juga disebut
System Life Cycle.
Tahapan-tahapan Manajemen
Software bisa dilihat berikut dibawah ini:
Manajemen Software |
Manajemen
Software di atas memfokuskan pada pemecahan masalah. Setelah masalah dirumuskan dengan jelas, baru kemudian melangkah ke tahap selanjutnya. Dalam setiap tahap dilakukan evaluasi apakah setiap langkah layak dilanjutkan atau tidak.
Apabila dirasakan tidak layak, misal karena biaya melebihi manfaat, maka disediakan pintu keluar (Exit).
Pilihan ini akan lebih baik dibandingkan kalau langkah tetap dilanjutkan sampai ke pelaksanaan dan pemeliharaan sistem, dan sebagai akibatnya sistem yang
"salah"
yang akan diperoleh. Sistem yang
salah akan terlalu mahal biayanya dibandingkan manfaatnya.
Manajemen
Software di atas mempunyai beberapa karakteristik yang
harus diperhatikan oleh desainer sistem:
- Pengembangan sistem merupakan kegiatan yang terencana (dilandasi perencanaan). Tujuan dari tiap-tiap tahap harus ditentukan dengan jelas, demikian juga dengan sumber daya yang diperlukan (waktu, uang, personil).
- Pengembangan sistem merupakan kegiatan dengan siklus lahir-mati. Proyek pengembangan dimulai dengan problem, diakhiri dengan sistem yang lengkap (selesai).
- Pengembangan sistem merupakan proses yang Self Documenting Tiap langkah mengarah pada tersusunnya dokumentasi tertulis yang menjelaskan tiap langkah tersebut.
- Pengembangan sistem merupakan kegiatan terorganisir. Ini merupakan variasi lain karakteristik (1) di atas. Kegiatan yang terencana juga berarti kegiatan yang terorganisir. Pengembangan software merupakan kegiatan yang dikelola (Managed Activity) untuk mencapai suatu tujuan (dalam hal ini kenaikan produktivitas).
Sekian dulu ya Rangkuman/Artikel tentang apa itu PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR ADALAH, PENGERTIAN, PENJELASAN, PEMBAHASAN | SISTEM INFORMASI, semoga artikel ini bisa dipahami dan semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment