Detergen |
Kamu Harus tau!
Pernahkah kamu mencuci baju dengan detergen, pasti pernah dong?bisa jadi saat ini kamu juga masih menggunakan detergen untuk mencuci baju dengan secara manual menggunakan tangan, meski saat ini telah banyak beredar sabun pencuci baju cair dengan berbagai merk.
Baca Juga : HIDRASI AIR, LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
Nah, disaat kita menyiram detergen yang ada di genggaman tangan dengan air seketika detergen tersebut menjadi panas, lalu ada kandungan apa yah di dalam detergen tersebut? yuk kita cari tau dan simak info penting berikut:
- Detergen memiliki kandungan surfaktan atau dengan bahasa lain surface active agent yaitu senyawa kimia yang mampu mengaktifkan permukaan dari suatu zat lain yang awalnya tidak dapat berinterkasi.
- Natrium Silikat, kandungan ini bertindak sebagai anti korosi sehingga dapat mencegah bagian mesin cuci menjadi karat.
- Kandungan Builder, adalah bahan kimia seperti polifosfat, natrium karbonat atau natrium silikat, dan aluminosilikat, yang dapat membantu kualitas dari detergen tersebut semakin meningkat.
- Natrium Sulfat, kandungan ini berguna untuk terjadinya penggumpalan pada detergen.
- Enzim, kandungan yang berfungsi untuk memecahkan senyawa kotoran yang komplek seperti noda membandel.
- Optical brightener, bahan kimia yang memantulkan cahaya ultra violet menjadi cahaya tampak untuk memberikan kesan putih pada pakaian.
- Zat Colorant, yaitu pewarna yang bekerja sebagai aditif khusus pada detergen.
- Fragrance, kandungan wewangian didalam deterjen untuk meredam bau apek pada detergen yang disebabkan bahan kimia.
- Zat Aditif Lainnya, misal Monoethanolamine (alkohol) berfungsi untuk menurunkan titik beku detergen agar lebih mudah digunakan pada suhu yang rendah.
Dari sembilan kandungan diatas lalu zat manakah yang menyebabkan detergen menjadi panas?
Kamu Harus Tau |
1. Surfaktan, yaitu surfaktan yang ada didalam detergen bubuk yang biasa digunakan saat ini ialah, linear alkil benzene sulfonat. Pengganti alkil benzene sulfonat, karna kandungannya yang ramah lingkungan jika dibandingkan alkil benzene sulfonat.
Terdiri dari suatu molekul yang memiliki gugus polar yang suka terhadap air (hidrofolik) dan gugus non polar yang suka minyak (lipofilik) sekaligus, sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari minyak dan air.
Molekul yang terdapat pada surfaktan ialah salah satunya ialah garam, yaitu sodium linear alkil benzene sulfonat.
Liniear alkil benzene sulfonat merupakan senyawa surfaktan anionik yang banyak digunakan dalam deterjen dengan konsentrasi berkisar antara 23 sampai 30%, Linier alkil benzene sulfonat ini ketika ia dicampur dengan air maka akan menimbulkan reaksi secara eksotermis, dengan melepaskan energi ikatan antar atomnya ke lingkungan, Nah inilah yang menyebabkan rasa panas ketika detergen dicampur dengan air.
2. Yang kedua yaitu Builder Natrium Karbonat, suatu senyawa alkalis yang pada umumnya digunakan pada deterjen bubuk ialah Na2CO3 (Natrium Karbonat atau Sodium Karbonat).
Kulit kita bisa menjadi iritasi jika kontak lama atau pemakain berulang dengan natrium karbonat.
Cara mengatasi atau menghindari rasa panas jika terlanjur terkena detergen yaitu dengan segera mungkin mencuci dengan air bersih, jika terjadi iritasi segera hubungi dokter dan gunakan deterjen secukupnya apabila diperlukan gunakan sarung tangan yang berbahan latex.
Baca Juga: Pengertian Dari Gerak Pelajaran Fisika
No comments:
Post a Comment