Budi Daya Ayam Ras Petelur - Yulidamanda.blogspot.com

Budi Daya Ayam Ras Petelur

Ayam Ras Petelur


Di dunia ini terdiri Berbagai jenis-jenis ayam, salah satunya yaitu ayam ras  petelur. Apa itu ayam ras petelur? ialah jenis  ayam yang memiliki kemampuan untuk memproduksi telur yang baik dan efisien dalam penggunaan ransum.

Nah ayam ini memiliki ciri badan yang relatif lebih kecil, sangat aktif bergerak, mudah terkejut/kaget, pertumbuhan yang sangat cepat, sedikit atau hampir tidak ada sifat mengeram, umumnya mempunyai kaki tidak berbulu dan pada cuping telinga berwarna putih (Rasyaf, 2011). 

dan menurut Sudaryani dan Santoso (2011), Ayam petelur adalah ayam yang telurnya dimanfaatkan untuk usaha dan memenuhi kriteria untuk dijadikan alat produksi yang mampu bertelur banyak. Karakter ayam petelur ialah memiliki tingkah yang lincah, cepat dewasa kelamin, mudah kaget, memiliki badan kecil dan langsing. 
Budi Daya Ayam Ras Petelur
Ayam Ras Petelur

Dan menurut Abidin (2013) mengatakan, beberapa strain ayam petelur yang pernah berada di Indonesia antara lain : Isa Brown, Shaver Starcross, Cobb, Hysex Brown, Babcock dan Ross Brown.

Cara Pemeliharaan Ayam Petelur

Dalam memelihara ayam petelur tentulah ada caranya tersendiri sehingga harus artesis benar benar diperhatikan, karena disini akan menentukan keberhasilan suatu usaha dalam peternakan. 

Tatalaksana pemeliharaan ayam petelur pada peternakan ayam petelur
terdiri dari : bibit, pakan dan minum, perkandangan, pencegahan penyakit dan sanitasi, pengelolaan pasca produksi (Rasyaf, 2011).

a. Bibit

Bibit yang unggul merupakan salah satu syarat dalam produk dan memegang peranan penting pada langkah pertama dalam usaha peternakan ayam petelur. DOC yang digunakan merupakan cermin titik awal kegiatan peternakan. Bibit harus dipilih dari induk ayam yang sehat, bulu yang tampak halus, tidak terdapat cacat pada tubuh, memiliki nafsu makan yang baik, ukuran badan normal antara 35-45 gram, tidak ada lekatan tinja pada dubur (mencret), baik produksi dan daya tahan terhadap penyakit. (Rasyaf, 2011). 

Ayam yang dipelihara sebaiknya berasal dari satu farm, hal ini akan memudahkan vaksinasi atau program-program lain karena bibit ayam yang berasal dari sumber yang berbeda maka vaksinasi dan program-program lain akan lebih kompleks. Fase hidup ayam petelur dibagi menjadi 3, yaitu :
  1. Fase starter adalah fase saat ayam berusia 1-8 minggu, fase ini disebut juga dengan fase brooder atau fase permulaan pertumbuhan.
  2. Fase grower adalah fase saat anak ayam berumur 9-13 minggu, disebut juga dengan fase growing atau fase membesarkan.
  3. Fase layer disebut juga dengan fase finishing, yaitu masa ayam sudah mulai dapat bertelur sampai tingkat produksinya berada pada puncak maksimal dan kemudian menurun secara perlahan sampai saat ayam diafkir (Sudaryani dan Santoso, 2011).

b. Pakan dan minum
Pakan adalah bahan makanan hewani dan nabati. Pemberian pakan pada ternak tidak perlu berlebihan yang penting pakan tersebut mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan dan ekonomis. Biaya pakan merupakan biaya yang
paling besar dalam suatu usaha peternakan. Untuk menghasilkan keuntungan optimal ada faktor dalam pemberian pakan yaitu :
  1. Pengetahuan zat pakan yang tersedia 
  2. Besarnya kebutuhan ternak akan zat pakan. Dua hal ini akan menjamin pemberian pakan yang tepat dan efisien. Besarnya jumlah pemberian pakan disesuaikan dengan kebutuhan tiap-tiap jenis ayam, umur dan tingkat produksi. Jumlah pakan yang diberikan pada periode pertumbuhan untuk tipe ringan, medium dan berat sebanyak 7%-8%, 10% dan 20% dari besarnya konsumsi secara penuh. Pemberian pakan harus diatur pada jam-jam yang telah ditentukan, sedangkan pemberian air minum harus selalu tersedia disamping pakan, unggas membutuhkan air bersih, air yang kotor terutama karena cemaran kuman patogen yang cukup tinggi merupakan sumber pendukung berbagai macam penyakit percernaan. Pemberian air minum hendaknya selektif agar tidak penyakit, dan ayam dalam kandang harus mudah untuk menjangkau air minum yang dibutuhkan. Air sangat penting karena berfungsi sebagai pengatur tubuh dan metabolisme, mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna, membawa zat makanan ke seluruh tubuh dan membantu proses pencernaan (Suprijatna, 2015).

c. Perkandangan
Arah kandang yang baik adalah membujur dari barat ke timur atau sebaliknya yang sejalan dengan peredaran sinar matahari. 
Menurut Hartono (2015) populasi ayam yang dipelihara dalam jumlah besar memerlukan kandang yang banyak dan dalam penempatan kandang yang tersedia, pembuatannya mencakup aspek kesehatan serta lingkungan kandang yang baik dan teratur dengan begitu jika terjadi hal hal yang berpengaruh terhadap masalah ayam akan lebih cepat terkontrol dan terkendali. konstruksi kandang untuk kandang ayam meliputi : 
  1. Ventilasi adalah jalan keluar masuknya udara segar dari luar menggantikan udara yang kotor dalam kandang. Ventilasi juga berfungsi mengatur kondisi suhu dan kelembaban di dalam kandang. 
  2. Fungsi dinding kandang dibedakan atas dinding terbuka dan dinding tertutup. Dinding terbuka menggunakan bilah-bilah bambu, kayu atau anyaman kawat dan dinding terbuka berfungsi sebagai ventilasi udara (Hartono, 2015). 
  3. Kandang yang berbentuk kotak atau sangkar (cage) sebaiknya terbuat dari kawat atau bilah-bilah bambu, seng dan kayu setiap sangkar berukuran 40 x 40 x 20 cm tiap ekor ayam (Sudarmono, 2013) menyatakan bahwa system battery yang terbuat dari bamboo sebaiknya ukuran tiap kotaknya 40 x 35 x 40 cm dengan kapasitas 2 ekor tiap kotaknya dan pemilihan lokasi kandang antara lain dekat dengan sumber air, dekat dengan akses jalan, jauh dari pemukiman penduduk. Lokasi perkandangan sebaiknya terdapat pepohonan sehingga dapat menambah udara segar dan ternak merasa nyaman, selain itu pohon juga berfungsi untuk menghindari hembusan angin secara langsung. Bahan atap yang memantulkan radiasi panas matahari adalah bahan yang cocok dijadikan sebagai atap kandang. Bahan untuk membuat atap kandang yang baik antara lain genting dan asbes karena dapat meredam panas (Sudarmono, 2013).

d. Pencegahan Penyakit
Sistem pencegahan penyakit yang telah dilaksanakan yaitu sanitasi kandang, sanitasi lingkungan kandang dan vaksinasi. Sistem pencegahan penyakit yang dilaksanakan sudah sesuai dengan pendapat Rasyaf (2011) yang menyatakan bahwa pencegahan penyakit dilakukan dengan dua cara yaitu tata laksana harian (sanitasi kandang, sanitasi lingkungan kandang) yang pada prinsipnya mendatangkan suasana yang bersih, nyaman, dan aman, melalui vaksinasi, pemberian obat-obatan dan vitamin. Usaha untuk mencegah penyakit pada peternakan ayam petelur yaitu dengan cara memberikan vaksin ND IB, ND Lasota, Corysa dan IB menyatakan bahwa pembersihan tempat pakan dan tempat minum dilakukan setiap pagi sebelum pemberian pakan dan minum.

Cukup sekian dulu ya tentang budi daya ayam ras petelur, tidak sampai disini saja tehnik, masih ada tehnik selanjutnya. link akan kita cantum disini jika sudah selesai admin rangkum ya.

Baca Juga :SDA KEHUTANAN, MANFAAT DAN JENISNYA

Baca Juga

No comments:

Post a Comment