Apa itu HORTIKULTURA?
Hortikultura berasal dari bahasa latin yang artinya hortus atau yang berarti kebun, dan colere yang artinya menumbuhkan pada suatu medium buatan. Secara harfiah, hortikultura berarti ilmu yang mempelajari tentang pembudidayaan tanaman kebun. Pada umumnya para ahli mendefinisikan hortikultura sebagai ilmu yang mempelajari budi daya tanaman, sayuran, buah-buahan, bunga-bungaan atau tanaman hias.
Orang yang ahli hortikultura dikenal dengan sebutan horticulturist.
Cabang-Cabang dari Hortikultura
Baca Juga : MORFOLOGI JENIS-JENIS TUMBUHAN
Baca Juga : MORFOLOGI JENIS-JENIS TUMBUHAN
Berdasarkan jenis komoditas yang diusahakan, hortikultura dibagi ke dalam beberapa disiplin ilmu yang lebih spesifik, yaitu sebagai berikut:
- Olericulture, bagian dari ilmu hortikultura yang mempelajari budi daya tanaman sayuran.
- Pomology, bagian dari ilmu hortikultura yang mempelajari budi daya tanaman buah-buahan.
- Floriculture, yaitu bagian dari ilmu hortikultura yang mempelajari budi daya tanaman hias.
- Landscape horticulture, yaitu bagian dari ilmu yang mempelajari pemanfaatan tanaman holtikultura, terutama tanaman hias dalam penataan lingkungan.
- Apiary, yaitu bagian dari ilmu holtikultura yang mempelajari budi daya lebah madu.
Pembudidayaan Tanaman |
Sejarah Hortikultura di Indonesia
Adanya buah-buahan di dalam menu yang kita makan sehari-hari bangsa kita sudah dikenal sejak zaman dahulu. Pada mulanya, buah-buahan misal durian, duku, manggis dan lainnya, tumbuh liar tanpa banyak campur tangan manusia. Dengan masuknya orang-orang eropa ke Indonesia, maka dikembangkanlah sayuran dataran tinggi, seperti tomat, kentang, kubis, wortel dan sebagainya, serta juga bunga-bunga khas Eropa, seperti mawar, gladiol, anyelir, dan gerbera.
Baca Juga : SOAL DAN JAWABAN TENTANG SUMBER DAYA HUTAN
Baca Juga : SOAL DAN JAWABAN TENTANG SUMBER DAYA HUTAN
Pengembangan tanaman tersebut terdapat di Indonesia terutama di Bandung (Pengalengan dan Lembang), Wonosobo (Dieng), Yogyakarta (Kaliurang), Semarang (Bandungan dan Kopeng), Malang (Punten dan Pajong), Tengger (Nangkajajar, Tosari dan Ngadisari), Sulawesi Selatan (Malino), Bali (Badugul), dan Karo (Brastagi), tidak banyak buah-buahan daerah subtropis yang masuk ke Indonesia kecuali kesemek. Dengan peningkatan perdagangan di zaman kolonial, sejumlah buah-buahan telah diekspor contohnya pisang dari Banyuwangi diekspor ke Australia. Pada masa itu, para ahli bangsa Belanda sudah mulai mempelajari syarat-syarat ekologi tanaman buah-buahan di Indonesia.
Setelah kemerdekaan, pola pengembangan tanaman holtikultura masih melanjutkan cara belanda dan tidak banyak kemajuan yang di capai. Semantara itu, kenaikan pendapatan per kapita masyarakat akibat "boom" minyak membuat konsumsi sayuran dan buah-buahan cukup tinggi. Hal ini berdampak pada meningkatnya impor buah-buahan, seperti apel, jeruk orange, dan anggur. Namun, pada saat yang bersamaan pembinaan dan pengembangan pertanian di indonesia sedang di fokuskan pada swasembada pangan, khususnya beras, sehingga perhatian untuk pengembangan hortikultura sangat kecil. Di samping itu, sejak tahun 1960 banyak areal pertanaman jeruk terserang penyarkit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration). sampai dengan tahun 1981 diperkirakan 10 Juta pohon jeruk terserang penyakit ini dengan kehilangan produksi sekitar 10.000 ton buah segar per tahun. Daerah yang mendapat serangan berat adalah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Baca Juga : SOAL UTS/UAS TENTANG SUMBER DAYA PERIKANAN
Demikianlah penjelasan tentang apa itu Holtikultura, Semoga artikel ini bermanfaat.
No comments:
Post a Comment